Login / Daftar
Update berita terbaru kini beralih ke beritaserbaada.web.id – Informasi cepat, akurat, dan terpercaya setiap hari
00:00:00

Dua Prajurit TNI Divonis 2,5 Tahun Penjara karena Menembak Mati Pelajar di Sergai, Publik dan Keluarga Korban Menanggapi dengan Haru dan Kritik

Table of Contents

  Tayang: Rabu, 27 Agustus 2025 13:41 WIB          Baca tanpa iklan

Penulis: Revandy, Jurnalis Muda
Editor: beritaserbaada.my.id

Keterangan foto: Dua prajurit TNI Serka Darmen Hutabarat dan Serdang Hendra
Francisco Manalu menjalani sidang di Pengadilan Militer Medan terkait
kasus penembakan pelajar Muhammad Alfian Firmansyah di Sergai.



BERITASERBAADA.COM- Serka Darmen Hutabarat dan Serda Hendra Francisco Manalu, anggota TNI yang bertugas di Kodim 0204 Deliserdang, resmi dijatuhi hukuman penjara selama 2 tahun 6 bulan dan pemecatan dari dinas militer oleh Pengadilan Militer Medan atas kasus penembakan seorang pelajar bernama Muhammad Alfian Firmansyah, berusia 13 tahun, yang tewas pada Kamis dini hari, 7 Agustus 2025, di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Peristiwa tragis itu terjadi ketika korban bersama dua temannya sedang mengendarai sepeda motor di Jalan Lintas Sumatera, tepat di depan PT Adolina Perbaungan, dan tiba-tiba menjadi sasaran tembakan oleh kedua prajurit ini.

Kronologi insiden mengungkap bahwa kedua prajurit yang saat itu sedang melakukan patroli keamanan bertindak berlebihan dengan melepaskan lima peluru ke arah korban, tanpa kondisi yang benar-benar mengancam jiwa mereka, meski suasana cukup tegang di lokasi. Dalam persidangan yang dipimpin oleh Letkol Djunaedi Iskandar, mereka dinyatakan bersalah atas tindakan kekerasan yang mengakibatkan kematian anak di bawah umur, dengan berdasar pada Pasal 76c Jo Pasal 80 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, yang mensanksi pelaku kekerasan terhadap anak dengan hukuman maksimal sampai 15 tahun penjara. Selain itu, pidana berlanjut dengan Pasal 55 Ayat (1) KUHP dan Pasal 26 KUHPM.

Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Gudang Narkotika di Medan, Sita Sabu dan Liquid Vape Berisi New Psychoactive Substances (NPS) Narkoba Asal Thailand

Motivasi prajurit tersebut selama proses penyelidikan dikembangkan sebagai respons terhadap dugaan situasi yang dianggap mengancam dan potensi kericuhan, namun dianggap publik dan hakim sebagai tindakan yang tidak proporsional dan melanggar protokol penggunaan kekuatan senjata api. Dalam putusan itu, dinyatakan mereka terlalu gegabah sampai menyebabkan kematian Muhammad Alfian Firmansyah, yang notabenenya hanya remaja tanpa senjata dan dalam kondisi tidak membahayakan.

Reaksi keluarga korban pun sangat menyayat hati. Ibu korban, Fitriyani, menangis histeris ketika mendengar vonis yang dianggapnya terlalu ringan. Ia menyatakan ketidakpuasan karena hukuman bagi dua prajurit tersebut jauh di bawah hukuman yang diterima para terdakwa sipil yang terlibat dalam perkara berbeda, bahkan sempat menyerukan keberatan secara emosional di ruang sidang. Kerabat dan masyarakat sekitar juga menunjukkan rasa duka yang mendalam sekaligus menuntut keadilan lebih tegas agar tidak ada lagi penyalahgunaan kekuasaan serupa yang merenggut nyawa warga sipil, terutama anak-anak.

Baca juga: Misteri Dukun Ritual Penggandaan Uang Berujung Maut di Deli Serdang, Pelaku Ditangkap

Warga sekitar lokasi juga mengungkapkan kekhawatiran atas lemahnya pengawasan dan ketegasan terhadap aparat yang membawa senjata api di tengah masyarakat. Mereka berharap penguatan sistem pengendalian internal TNI agar insiden serupa tidak terulang kembali, sekaligus meningkatkan rasa aman warga terhadap aparat keamanan yang seharusnya melindungi bukan melukai.

Pihak TNI sendiri menghormati putusan pengadilan militer dan berjanji akan melakukan evaluasi ketat terkait penggunaan senjata dan prosedur penanganan situasi genting oleh anggotanya. Namun, belakangan muncul pro dan kontra terkait hukuman yang diberikan, karena dinilai masih kurang memberi efek jera dan tidak sepenuhnya mencerminkan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya.

Kasus ini menjadi perhatian nasional dan menjadi contoh kompleksitas penegakan hukum ketika aparat berseragam terlibat tindak pidana serius. Ini juga menjadi pengingat pentingnya pelatihan pengawasan dan pembinaan disiplin di kalangan militer serta pentingnya perlindungan maksimal bagi anak-anak dari tindakan kekerasan negara.


Post a Comment

Nonton Film Bioskop BK 21 Disini