Hari Santri 2025: Mengenang Akar Islam Nusantara di Barus, Tapanuli Tengah
Table of Contents
Tayang: Kamis, 23 Oktober 2025 17:54 WIB Baca tanpa iklan
Penulis: Revandy, Jurnalis Muda
Editor: Kevin Syaputra
 |
88,909 viewers
Barus merupakan kota pelabuhan bersejarah yang aktif sejak abad ke-7. Kota ini menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, kemenyan, dan cengkeh yang menarik pedagang dari Arab, Persia, dan India. Para pedagang ini tidak hanya berdagang, tetapi juga membawa ajaran Islam ke wilayah Nusantara.
Sebutan “titik nol Islam Nusantara” diberikan karena Barus dianggap sebagai salah satu tempat pertama penyebaran Islam di Indonesia. Sejarawan menekankan pentingnya mengenang sejarah ini untuk generasi muda.
Upacara peringatan Hari Santri di Barus digelar khidmat dengan kegiatan apel, doa bersama, dan seminar sejarah Islam. Kegiatan ini bertujuan menanamkan pemahaman tentang sejarah dan peran santri dalam membangun bangsa.
PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) menekankan pentingnya mengenang sejarah Barus agar generasi muda memahami akar budaya dan agama mereka. Tokoh lokal juga menekankan peran santri dalam menjaga toleransi dan perdamaian di masyarakat.
Pendidikan sejarah tentang Barus diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga serta menghargai perjuangan para ulama dan santri. Generasi muda diharapkan memahami bahwa sejarah Islam Nusantara tidak terlepas dari peran aktif masyarakat lokal dan santri.
Peringatan Hari Santri di Barus ini tidak hanya menjadi seremonial. Pemerintah dan masyarakat berharap Barus dapat menjadi destinasi edukasi sejarah Islam Nusantara sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang kaya warisan budaya dan religiusitas.