Wamenhan Ajak Dunia Usaha Perkuat Sinergi Pertahanan dan Industri Nasional

Table of Contents

 

Wamenhan Ajak Dunia Usaha Perkuat Sinergi Pertahanan dan Industri Nasional



Jakarta, 2 Desember 2025 – Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto menegaskan bahwa sektor pertahanan memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional jika dikelola secara kolaboratif. Dalam Rapimnas KADIN Indonesia 2025, ia mengajak pelaku usaha untuk melihat pertahanan bukan hanya dari sisi keamanan negara, tetapi juga sebagai mesin penggerak industri strategis. Menurutnya, kerja sama yang terarah dapat memperluas peluang pembangunan teknologi dalam negeri serta memperkuat ketahanan nasional di berbagai sektor.


Pada acara tersebut, Wamenhan menjelaskan bahwa pembangunan pertahanan modern membutuhkan dukungan industri yang kuat dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa banyak komponen alutsista dapat diproduksi di Indonesia apabila dunia usaha mampu bersinergi dengan pemerintah. Melalui penguatan rantai pasok dan standar produksi bersama, Indonesia dianggap mampu mengurangi ketergantungan pada impor sekaligus meningkatkan kualitas produk buatan dalam negeri yang lebih kompetitif di pasar global.


Wamenhan juga memaparkan sejumlah bidang yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan bersama, seperti teknologi drone, kendaraan taktis, amunisi, hingga sistem keamanan siber. Menurutnya, kebutuhan alutsista masa depan berada pada sektor teknologi tinggi, sehingga keterlibatan pelaku industri diperlukan untuk mempercepat inovasi. Dengan adanya transfer teknologi dan peluang investasi baru, pemerintah berharap industri pertahanan nasional dapat tumbuh menjadi sektor strategis yang mampu bersaing di tingkat internasional.


Lebih lanjut, Kemhan mendorong pembentukan klaster National Strategic Defence Manufacturing yang akan mengintegrasikan perusahaan BUMN pertahanan dengan industri swasta. Klaster ini dirancang menjadi pusat penyelarasan standar produksi, riset, dan pengembangan teknologi pertahanan. Dengan adanya wadah tersebut, industri dalam negeri diharapkan dapat bekerja lebih efisien, terkoordinasi, dan mampu menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan TNI secara tepat waktu dan berkualitas.


Tak hanya pada sisi produksi, pemerintah juga menekankan pentingnya peningkatan kemampuan sumber daya manusia. Wamenhan menjelaskan bahwa Kemhan dan KADIN sedang menyiapkan program sertifikasi tenaga kerja industri strategis yang ditujukan untuk menciptakan tenaga ahli baru. Program ini diperkirakan dapat memperkuat ekosistem industri pertahanan, karena keberhasilan sektor strategis tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kualitas manusia yang mengoperasikan dan mengembangkannya.


Selain mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri, penguatan industri pertahanan nasional juga dinilai mampu memberikan dampak ekonomi jangka panjang. Dengan semakin banyaknya proyek produksi dan riset yang dilakukan di dalam negeri, lapangan kerja baru akan tercipta, mulai dari tenaga teknik, peneliti, hingga tenaga manufaktur. Wamenhan menambahkan bahwa pengembangan industri ini dapat menjadi pilar baru ekonomi nasional yang berorientasi pada teknologi tinggi dan inovasi berkelanjutan.


Menutup paparannya, Wamenhan menyampaikan optimisme bahwa kolaborasi erat antara Kemhan dan KADIN dapat membawa Indonesia menuju era pertahanan yang lebih mandiri. Ia mengajak para pelaku industri untuk tidak ragu mengambil bagian dalam pembangunan sektor pertahanan karena peluang pertumbuhan dan inovasinya sangat besar. Menurutnya, dengan komitmen bersama dan strategi yang terarah, Indonesia mampu memperkuat kedaulatan, mempercepat modernisasi pertahanan, dan meningkatkan daya saing industri nasional di pasar internasional.


Post a Comment