Empat Wisatawan Spanyol Hilang, Operasi SAR Terus Berlangsung Usai Dua Kapal Terbalik di Perairan Indonesia
beritanetwork-team.web.id – Nusa Tenggara Timur.
Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan masih melakukan upaya intensif untuk menemukan 21 orang yang dilaporkan hilang, termasuk empat wisatawan asal Spanyol, setelah dua kecelakaan kapal terpisah terjadi di perairan Papua dan Nusa Tenggara Timur pada Jumat (26/12/2025). Insiden ini melibatkan kapal wisata di kawasan Taman Nasional Komodo dan sebuah speedboat penumpang di wilayah Papua.
Kecelakaan pertama terjadi di Selat Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, ketika sebuah kapal wisata yang mengangkut 11 orang—terdiri atas wisatawan asing, kru kapal, dan pemandu—tenggelam akibat gelombang tinggi dan diduga mengalami gangguan mesin. Dari total penumpang tersebut, tujuh orang berhasil diselamatkan, sementara empat wisatawan Spanyol yang merupakan satu keluarga hingga kini masih dinyatakan hilang.
Sementara itu, kecelakaan kedua terjadi di perairan Kepulauan Yapen, Papua, saat sebuah speedboat penumpang terbalik akibat cuaca ekstrem dan angin kencang. Kapal tersebut dilaporkan membawa 21 orang, yang seluruhnya hingga Jumat malam masih dalam proses pencarian. Tim SAR menyebut kondisi laut yang buruk menjadi kendala utama dalam upaya evakuasi dan penyisiran.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan setempat menyatakan bahwa operasi SAR dilakukan secara terpadu, melibatkan Basarnas, TNI Angkatan Laut, Polairud, otoritas pelabuhan, serta relawan lokal. Pencarian dilakukan dengan metode penyisiran laut menggunakan kapal cepat, pemantauan udara terbatas, serta pemeriksaan di titik-titik pesisir yang berpotensi menjadi lokasi terdamparnya korban.
Menurut keterangan resmi petugas SAR di Labuan Bajo, tujuh korban selamat dari kapal wisata telah dievakuasi ke daratan dalam kondisi stabil dan mendapatkan penanganan medis. Sementara itu, empat warga negara Spanyol yang hilang masih menjadi fokus utama pencarian, mengingat arus laut dan gelombang di Selat Padar berpotensi membawa korban menjauh dari lokasi awal kejadian.
Faktor cuaca disebut sebagai penyebab dominan dalam kedua insiden tersebut. Data prakiraan cuaca menunjukkan gelombang tinggi dan angin kencang melanda sejumlah perairan Indonesia bagian timur pada periode Natal 2025. Otoritas pelayaran sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini, namun kondisi laut yang berubah cepat diduga membuat kapal kesulitan melakukan manuver penyelamatan.
Pemerintah daerah bersama aparat terkait memastikan bahwa operasi pencarian akan terus dilanjutkan hingga batas waktu maksimal yang ditentukan, dengan kemungkinan perpanjangan apabila ditemukan indikasi keberadaan korban. Selain itu, evaluasi terhadap standar keselamatan pelayaran wisata dan transportasi laut juga akan dilakukan menyusul terjadinya dua kecelakaan dalam waktu berdekatan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada laporan korban meninggal dunia yang ditemukan, dan seluruh pihak terkait masih berharap korban yang hilang dapat segera ditemukan. Otoritas SAR mengimbau masyarakat dan operator kapal untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat berlayar di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di wilayah perairan Indonesia timur.

Posting Komentar